Spiga

Pengungkapan Resiko

Pernyataan Pengungkapan Resiko
Pernyataan singkat ini tidak mengungkap semua resiko dan aspek penting lain dalam trading forex ("Forex") dan dana investasi ("Dana"). Jika terdapat resiko, Anda hanya bisa menjalankan transaksi tersebut jika Anda ("Trader" atau "Klien") benar-benar memahami sifat kontrak (dan hubungan kontrak) yang akan Anda jalankan dan sejauh mana Anda akan terkena resikonya. Trading Forex dan Dana tidak cocok untuk banyak anggota masyarakat. Anda harus benar-benar mempertimbangkan apakah trading sesuai untuk Anda dengan melihat pengalaman, tujuan, sumber daya keuangan Anda dan kondisi relevan lainnya.

1. RESIKO UMUM
1.1. Resiko Investasi Umum: Semua investasi beresiko kehilangan uang. Ada resiko dalam investasi, termasuk kemungkinan kerugian modal dan kerugian lain dan mungkin tidak cocok untuk banyak anggota masyarakat. Investasi, tidak seperti rekening simpanan di bank, tidak dijamin oleh pemerintah untuk melindungi dari kerugian pasar. Instrumen pasar yang berbeda memiliki tipe dan tingkat resiko yang berbeda dan Anda harus mengenal resiko-resiko yang ada dalam instrumen pasar tertentu tempat Anda ingin berinvestasi.

1.2. Trading Elektronik: Trading pada sistem trading elektronik tidak hanya dari trading di pasar terbuka (open-outcry) namun juga dari trading pada sistem trading elektronik lain. Jika Anda melakukan transaksi pada sistem trading elektronik, akan ada resiko yang berkaitan dengan sistem termasuk kegagalan hardware dan software. Akibat dari kegagalan sistem adalah bahwa order Anda tidak akan dijalankan sesuai instruksi Anda atau tidak dijalankan sama sekali.

1.3. Penangguhan atau Pembatasan Hubungan Trading atau Penentuan Harga: Kondisi pasar (mis. Likuiditas) dan / atau pelaksanaan peraturan dalam pasar atau pembuat pasar tertentu (mis. jam pasar, jam transaksi, penangguhan trading, dll.) bisa meningkatkan resiko kerugian dengan membuatnya sulit atau tidak mungkin untuk mempengaruhi transaksi atau melikuidasi/menutup transaksi.

1.4. Transaksi Off-Exchange: Perusahaan yang Anda kenai transaksi off-exchange seringkali bisa bertindak sebagai rekanan Anda. Mungkin akan sulit atau tidak mungkin untuk melikuidasi posisi yang ada, mengkaji nilai, menentukan harga yang adil atau mengkaji kemungkinan terkena resiko. Karena itu, transaksi-transaksi ini mungkin akan mengalami peningkatan resiko. Transaksi off-exchange biasanya tidak memiliki banyak peraturan / diatur dengan peraturan terpisah. Sebelum Anda melakukan transaksi seperti ini, Anda harus menganal aturan dan resikonya.

1.5. Transaksi dalam Yurisdiksi Asing: Transaksi di pasar lain dalam yurisdiksi asing, termasuk pasar-pasar yang secara formal terhubung dengan pasar domestik, bisa menambah resiko bagi Anda. Pasar-pasar seperti itu mungkin diatur oleh sebuah peraturan, yang bisa jadi menawarkan perlindungan yang berbeda atau lebih kecil terhadap investor. Otoritas lokal pembuat peraturan Anda, tidak akan bisa memaksakan penegakan aturan otoritas pembuat peraturan atau pasar dalam yurisdiksi lain tempat transaksi Anda berlangsung. Anda harus mendapatkan detail tentang tipe ganti rugi dan aturan yang berlaku baik di yurisdiksi lokal Anda maupun yurisdiksi lainnya yang relevan sebelum Anda memulai trading.

1.6. Simpanan Tunai dan Barang: Anda harus mengenal perlindungan terhadap uang atau barang yang Anda simpan dalam transaksi domestik dan asing, terutama dalam hal terjadinya ketidakmampuan atau kebangkrutan. Sejauh mana Anda bisa mendapatkan kembali uang atau barang Anda mungkin diatur oleh regulasi asing tertentu atau aturan non-domestik lainnya. Dalam beberapa yurisdiksi, barang, yang menjadi milik Anda, akan dinilai sama seperti uang tunai untuk tujuan distribusi jika terjadi penurunan.

1.7. Syarat dan Ketentuan Kontrak: Anda harus mendapatkan detail tentang syarat dan ketentuan instrumen pasar tertentu yang Anda perdagangkan serta kewajiban-kewajibannya (mis. persyaratan margin dan ketentuan perubahan, batasan pelaksanaan order, kondisi di mana Anda diharuskan menjalankan atau menerima pengiriman, tanggal habis waktu dan batasan waktu, dll.)

1.8. Komisi dan Biaya-Biaya Lain: Sebelum Anda mulai trading, Anda harus mendapatkan penjelasan tentang semua komisi, biaya dan tarif lainnya yang menjadi tanggung jawab Anda. Biaya-biaya ini akan mempengaruhi keuntungan bersih Anda (jika ada) atau meningkatkan kerugian Anda.

1.9. Resiko Mata Uang: Keuntungan atau kerugian dalam transaksi dalam kontrak yang menggunakan mata uang asing (baik yang diperdagangkan di yurisdiksi Anda sendiri ataupun yurisdiksi asing) akan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs mata uang di mana perlu mengubah dari mata uang yang digunakan dalam kontrak ke mata uang lain.

1.10. Fasilitas Trading: Sebagian besar fasilitas trading terbuka dan elektronik didukung dengan sistem komponen berbasis komputer untuk pemberian order (order-routing), pelaksanaan, pencocokan (matching), registrasi atau kliring trading. Sebagaimana halnya seperti semua fasilitas dan sistem, fasilitas ini rentan terhadap gangguan atau kegagalan sementara. Kemampuan Anda untuk mengganti kerugian tertentu mungkin akan dibatasi oleh tanggung jawab yang dikenakan oleh provider sistem, pasar, tempat kliring (clearing house) dan / atau firma anggota. Pembatasannya bisa berbeda-beda. Karenanya, Anda harus mendapatkan penjelasan mengenai detail hal ini.

1.11. Strategi dan Sinyal Trading: Performa sinyal trading yang positif di masa lalu tidak menjamin sinyal trading akan menguntungkan di masa mendatang. Ada beberapa alasan yang menyebabkan performa trading Anda tidak akan sama dengan hasil performa trading yang dipaparkan oleh provider sinyal trading, termasuk namun tidak terbatas pada: berbagai tingkat likuiditas pasar yang berbeda-beda; berbagai ukuran spread pasar yang berbeda-beda; penghentian kredit dan trading; pengenaan peraturan atau otoritas pemerintah terhadap sisi-beli dan sisi-jual dari peserta pasar termasuk rekanan Anda; kesalahan manusia; kesalahan transaksi; berbagai tingkat dan kecepatan konektivitas; penundaan dalam memberikan, mengirimkan, routing dan menerima order; tidak mengikuti tiap sinyal trading yang muncul; dampak dari posisi lain yang Anda pegang yang tidak ditempatkan sesuai dengan sinyal atau strategi yang ditawarkan oleh provider sinyal trading; berbagai persyaratan margin yang berbeda-beda; berbagai ketentuan untuk menghentikan kerugian, batasan dan margin (margining-out) yang berbeda-beda; kejadian luar biasa di pasar yang hanya terjadi sekali atau tidak sering terjadi; ketidakmampuan sementara dari provider sinyal trading untuk memberikan atau menyampaikan sinyal atau strategi trading; kurangnya pengalaman trading, dll.

2. RESIKO KHUSUS-FOREX
2.1. Trading Canggih Beresiko Tinggi: Karena resiko yang tinggi dalam trading Forex, hanya dana yang benar-benar dana \�resiko\� yang harusnya digunakan dalam trading tersebut. Jika Anda tidak memiliki modal ekstra yang mampu Anda gunakan, Anda tidak seharusnya melakukan trading di pasar Forex. Trading di Forex hanya cocok untuk institusi atau peserta berpengalaman yang bisa menanggung kerugian yang mungkin akan jauh lebih besar dari nilai margin atau simpanan.

2.2. Dampak dari "Dana Penumpu" atau "Utang Modal": Transaksi di Forex memiliki tingkat resiko yang tinggi. Jumlah margin awal relatif kecil dibandingkan dengan nilai kontrak Forex sehingga transaksi diberi "dana penumpu" atau "utang modal". Pergerakan pasar yang relatif kecil akan berdampak besar pada dana yang Anda simpan atau yang akan Anda simpan: ini bisa merugikan sekaligus menguntungkan bagi Anda. Anda mungkin akan mengalami kerugian dana margin awal dan dana-dana lain yang disimpan untuk mempertahankan posisi Anda. Jika pasar bergerak ke arah yang merugikan Anda atau tingkat margin meningkat, Anda mungkin diharuskan segera atau dalam waktu singkat untuk membayarkan dana tambahan untuk mempertahankan posisi. Jika Anda tidak bisa memenuhi permintaan akan tambahan dana dalam waktu yang ditentukan, posisi Anda bisa dilikuidasi dalam kondisi rugi dan Anda akan bertanggungjawab atas segala defisit yang terjadi.

2.3. Order atau Strategi Pengurangan Resiko: Penempatan order-order tertentu (mis. "keluar-hentikan", "hentikan-kerugian", dll.) yang dimaksudkan untuk membatasi kerugian sampai jumlah tertentu mungkin tidak akan efektif karena kondisi pasar membuatnya tidak mungkin untuk menjalankan order seperti ini. Strategi menggunakan gabungan posisi, seperti posisi "hedged" dan "straddle", mungkin akan sama beresikonya seperti posisi "panjang" atau "pendek".

3. RESIKO KHUSUS-DANA
3.1. Dana Bisa Kehilangan Nilainya: Tidak ada jaminan bahwa Dana akan mencapai tujuan investasinya dan performa masa lalu tidak bisa dijadikan panduan untuk keuntungan masa mendatang. Nilai dari investasi dan keuntungan yang diperoleh bisa jatuh dan juga naik dan investor tidak bisa mengganti jumlah awal yang diinvestasikan dalam Dana. Investasi dalam Dana bisa juga dipengaruhi oleh perubahan dalam peraturan kontrol valuta asing, hukum pajak, pajak di awal, perkembangan internasional, politik dan ekonomi, serta kebijakan pemerintah, ekonomi atau moneter.

3.2. Resiko Suku Bunga: Dana diinvestasikan pada obligasi dan sekuritas pendapatan tetap lainnya bisa jatuh nilainya jika ada perubahan suku bunga. Umumnya, harga sekuritas utang akan naik ketika suku bunga turun, sebaliknya harganya turun jika suku bunga naik. Sekuritas utang jangka panjang biasanya lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga.

3.3. Resiko Kredit: Dana diiinvestasikan pada obligasi dan sekuritas pendapatan tetap lain memiliki resiko bahwa pihak yang mengeluarkannya (issuer) mungkin tidak akan membayar untuk sekuritas tersebut. Issuer yang mengalami kerugian kondisi keuangan bisa menurunkan kualitas kredit sekuritas, yang menyebabkan meningkatnya ketidakstabilan harga sekuritas. Penurunan tingkat kredit sekuritas juga bisa menyebabkan likuiditas sekuritas, yang membuatnya makin sulit untuk dijual. Dana yang diinvestasikan pada sekuritas utang dengan kualitas lebih rendah lebih rentan terkena masalah-masalah ini dan nilainya akan lebih tidak stabil.

3.4. Resiko dan Pembendungan Valuta Asing: Karena aset dan pasiva Dana bisa ditetapkan dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang dasarnya, Dana bisa terkena dampak positif atau negatif dari peraturan kontrol valuta atau perubahan kurs antara mata uang dasar dan mata uang lainnya. Perubahan kurs bisa mempengaruhi nilai modal Dana, dividen atau bunga yang dihasilkan serta keuntungan dan kerugian yang diperoleh. Kurs tukar antar mata uang ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar valuta asing, keseimbangan pembayaran internasional, intervensi pemerintah, spekulasi dan kondisi ekonomi dan politik lainnya. Jika mata uang yang digunakan oleh sekuritas meningkat dibandingkan mata uang dasar, maka nilai sekuritas akan naik. Sebaliknya, penurunan kurs tukar mata uang akan berdampak negatif pada nilai sekuritas. Dana bisa digunakan dalam transaksi mata uang asing untuk melakukan tindakan hedging terhadap resiko tukar mata uang; namun tidak ada jaminan bahwa dengan hedging pasti terlindung dari kerugian. Strategi ini juga bisa membatasi Dana dari mendapatkan keuntungan dari performa sekuritas Dana jika mata uang yang digunakan dalam sekuritas mengalami peningkatan terhadap mata uang dasar.

3.5. Futures dan Options dalam Dana: Dana bisa diinvestasikan dalam option dan berjangka pada sekuritas, indeks dan suku bunga demi manajemen portofolio yang efisien. Selain itu, Dana juga bisa diinvestasikan di future, option atau kontrak valuta asing berjangka untuk membendung resiko pasar dan mata uang. Transaksi di future memiliki resiko yang tinggi. Jumlah margin awal relatif kecil dibandingkan nilai kontrak future sehingga transaksi diberi "dana penumpu" atau "utang modal". Pergerakan pasar yang relatif kecil akan berdampak besar yang bisa menguntungkan atau merugikan bagi investor. Penempatan order-order tertentu yang dimaksudkan untuk membatasi kerugian sampai jumlah tertentu mungkin tidak akan efektif karena kondisi pasar tidak memungkinkan untuk menjalankan order tersebut. Transaksi dalam option juga memiliki resiko tinggi. Menjual ("writing" atau "granting") option biasanya beresiko lebih besar daripada membeli option. Meskipun premi yang diterima penjual tetap jumlahnya, penjual bisa mengalami kerugian yang lebih besar dari jumlah tersebut. Penjual juga terkena resiko di mana pembeli menjalankan option dan penjual berkewajiban baik untuk memberikan option secara tunai atau mendapatkan atau memberikan investasi. Jika option "tertutupi" oleh penjual yang memiliki posisi terkait dalam investasi atau future pada option lain, maka resikonya bisa dikurangi.

3.6. Pasar Berkembang: Ekonomi di Pasar Berkembang (Emerging Markets) biasanya sangat bergantung pada trading internasional dan, karenanya, telah dan akan terus terkena dampak negatif dari hambatan trading, kontrol pertukaran, penyesuaian nilai mata uang dan tindakan proteksi lain yang dikenakan oleh negara mitra dagang mereka. Ekonomi-ekonomi ini juga telah dan akan terus terkena dampak negatif dari kondisi ekonomi di negara-negara mitra dagang mereka. Karena adanya resiko khusus berkaitan dengan investasi di Pasar Berkembang, Dana yang diinvestasikan dalam sekuritas semacam itu dianggap spekulatif. Investor Dana diminta untuk benar-benar memperhatikan resiko berinvestasi pada sekuritas pasar berkembang. Komisi broker, jasa kustodi, dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan investasi di Pasar Berkembang umumnya lebih mahal daripada di pasar maju. Tidak adanya sistem kustodi di beberapa pasar bisa menghambat investasi di negara tersebut atau mengharuskan Dana untuk menerima resiko kustodi yang lebih besar dalam invetasi, meskipun kustodian akan berusaha meminimalkan resiko tersebut melalui penunjukan institusi keuangan koresponden yang bertaraf internasional, bereputasi bagus dan terpercaya. Di samping itu, pasar-pasar berkembang memiliki prosedur penyelesaikan dan kliring yang berbeda. Di beberapa pasar ada saat di mana penyelesaian tidak mampu mengikuti volume transaksi sekuritas, yang membuatnya sulit untuk melakukan transaksi tersebut. Ketidakmampuan Dana untuk melakukan pembelian sekuritas karena masalah penyelesaian bisa menyebabkan Dana kehilangan kesempatan investasi yang menarik. Ketidakmampuan untuk mengatur portofolio sekuritas dikarenakan masalah penyelesaian bisa menyebabkan kerugian Dana karena penurunan nilai portofolio sekuritas atau, jika Dana telah memiliki kontrak untuk menjual sekuritas, bisa menyebabkan potensi utang kepada pembeli. Ada pula resiko terjadinya situasi darurat di satu atau beberapa pasar berkembang yang menyebabkan trading sekuritas dihentikan atau dibatasi dan harga sekuritas Dana di pasar tersebut mungkin tidak langsung tersedia. Investor harus memperhatikan bahwa perubahan iklim politik di Pasar Berkembang bisa menyebabkan perubahan penting dalam pengenaan pajak untuk investor asing. Perubahan semacam ini bisa menyebabkan perubahan perundangan, atau memberi pembebasan pajak atau pengenaan hukum pajak internasional pada investor asing. Dampak dari perubahan tersebut bisa bersifat retrospektif dan bisa (jika itu terjadi) berdampak negatif pada pengembalian investasi bagi pemegang saham di Dana yang terkena dampaknya.

3.7. Resiko Sektor: Dana yang mengkonsentrasikan portofolio mereka di sektor khusus bisa memiliki resiko yang lebih tinggi karena diversifikasi yang lebih rendah dan resiko khusus sektor (mis. perusahaan di sektor teknologi memiliki resiko dari teknologi baru dan beresiko tinggi terhadap keusangan sebagai akibat dari kemajuan teknologi, dll.). Karena investasi ini terbatas pada segmen ekonomi tertentu, investasi Dana tidak terdiversifikasi sebanyak dana-dana umumnya. Ini berarti bahwa Dana ini cenderung lebih tidak stabil dan nilai portofolionya bisa meningkat atau menurun dengan lebih cepat. Performa tiap Dana bisa berbeda-beda arah dan tingkatannya dari performa keseluruhan pasar saham.

3.8. Permodalan Kecil: Dana yang meliputi perusahaan bermodal kecil, memiliki resiko lebih tinggi daripada Dana yang berinvestasi di perusahaan terkenal yang lebih besar. Sebagai contoh, perusahaan bermodal kecil mungkin memiliki lini produksi, pasar dan sumber daya keuangan atau manajerial yang terbatas. Akibatnya, pergerakan harga dalam sekuritas perusahaan bermodal kecil lebih tidak stabil. Biaya transaksi di sekuritas perusahaan bermodal kecil lebih tinggi daripada biaya transaksi di perusahaan bermodal besar, di samping itu likuiditasnya lebih rendah.

3.9. Utang Non-Investasi: Resiko kredit lebih besar untuk investasi di sekuritas pendapatan tetap yang memiliki peringkat di bawah Tingkat Investasi atau yang memiliki kualitas yang sebanding. Resiko terjadinya default lebih besar dan pasar untuk sekuritas ini memiliki keaktifan yang lebih rendah, yang menyulitkan untuk menjual sekuritas pada harga yang masuk akal, dan juga menyulitkan untuk membuat penaksiran sekuritas. Dana harus dikeluarkan untuk pengeluaran tambahan jika issuer terkena default dan Dana yang ada digunakan untuk menutupi sebagian kerugiannya selama kebangkrutan atau proses serupa lainnya.